Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terus memaksimalkan program perumahan layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Targetnya, seluruh MBR di seluruh wilayah memiliki rumah layak huni. Penegasan itu diutarakan oleh Wakil Bupati Shobih Asrori dalam agenda kunjungan kerja Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait di perumahan Grand Kencana, Beji.
Menurut hemat Wabup Gus Shobih, demikian biasanya Wakil Bupati familiar disapa, program pembangunan perumahan bagi MBR bukan hanya menyediakan tempat tinggal bagi warga pra sejahtera saja. Tetapi sekaligus membangun harapan baru dan kesejahteraan bagi masyarakat. Terlebih, rumah layak huni adalah hak dasar setiap warga negara.
“Kami mengapresiasi dukungan penuh dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman yang telah membantu Pemerintah Daerah dalam mengatasi permasalahan perumahan. Terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Terimakasih juga kepada pengembang, perbankan dan semua pihak yang telah berkontribusi. Sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman. Program rumah subsidi, langkah strategis untuk menghapus berbagai hambatan birokrasi dalam penyediaan hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Termasuk pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Penyederhanaan Perizinan (PBG) serta percepatan pensertifikatan tanah MBR.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, dapat terjalin kesamaan persepsi dan langkah nyata antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sehingga benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat yang membutuhkan rumah layak huni, sehat dan terjangkau,” katanya pada hari Rabu (15/10/2025) malam.
Wabup Gus Shobih tak lupa mengucapkan rasa terimakasihnya kepada para penerima kunci rumah. Seraya mengajak untuk menjaga lingkungan perumahan dengan baik, membangun rasa kebersamaan dan kepedulian. Menjadikan kawasan menjadi lingkungan yang tertata dan harmonis.
Sebelumnya, Menteri Maruarar meminta Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus meningkatkan kinerja dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah bagi MBR. Targetnya, semua masyarakat punya rumah. Termasuk memberikan kemudahan bagi para pengembang perumahan yang dinilai bagus dan kompak. Harapannya, permintaan pasar semakin tinggi.
“Pengembang-pengembang perumahan yang berkualitas, saya pastikan akan menyala karena kuotanya besar sekali. Jadi supaya bagus,” ujarnya pada saat berdialog dengan para developer yang hadir di lokasi acara.
Di momen yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus Wicaksono menambahkan tentang sebaran data perumahan MBR di wilayah Kabupaten Pasuruan. Berikut, menyampaikan progres pelaksanaannya.
“Sampai tahun 2025, sudah ada 157 perumahan dengan 111 pengembang. Sebagian besar di wilayah barat Kabupaten Pasuruan. Dari total 157 perumahan, 77 perumahan merupakan perumahan MBR. Kami berkomitmen penuh melaksanakannya. Diantaranya dengan berkoordinasi aktif antara perangkat daerah, pengembang dan instansi vertikal. Juga pengawasan dan pendataan berkelanjutan terhadap capaian program rumah MBR,” imbuhnya.
Sementara itu, kehadiran program perumahan bersubsidi melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang berlokasi di Jl Raya Yonkav Beji tersebut memberikan kegembiraan tersendiri bagi penghuni barunya. Seperti yang diungkapkan oleh Fariyu, diantara penerima kunci rumah subsidi yang berprofesi sebagai karyawati di instansi Pemerintah Daerah. Pada saat berdialog dengan Menteri PKP, program kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi dari pemerintah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
“Alhamdulillah rumah subsidi MBR bagus sekali. Dari desainnya, pembayarannya dari BTN Syariah juga sangat membantu. Lokasi rumah sangat strategis, dekat dengan fasilitas umum dan tempat kerja saya. Tempat ibadah di dalam perumahan juga ada. Pasar juga dekat, cuma 5 menit.