Keluarga Cendana sejak lama menjadi pusat perhatian publik. Di antara enam anak Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto, terdapat tiga putri yang memiliki peran besar dan perjalanan hidup yang menarik untuk disimak. Mereka dikenal karena dedikasi, karakter yang kuat, serta kontribusi di bidang sosial, politik, dan lingkungan.
1. Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut)
Siti Hardijanti Rukmana, atau yang akrab disapa Mbak Tutut, adalah putri sulung Presiden Soeharto. Ia dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan politik nasional.
Profil singkat:
Lahir 23 Februari 1949
Pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI
Menikah dengan Indra Rukmana pada 29 Januari 1972
Dikaruniai empat anak
Berperan besar dalam pembangunan dan pengembangan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Sosoknya dikenal kalem, religius, dan selalu menjaga keharmonisan keluarga.
2. Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto)
Putri kedua Soeharto ini lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto, figur publik yang aktif dalam dunia sosial dan politik.
Profil singkat:
Lahir 14 April 1959
Pernah menjadi anggota MPR RI
Menikah dengan Prabowo Subianto pada 8 Mei 1983
Memiliki seorang putra bernama Ragowo Hediprasetyo (Didit)
Resmi berpisah pada tahun 1998
Titiek tetap aktif dalam kegiatan sosial dan sering tampil dalam acara resmi keluarga Cendana.
3. Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto)
Putri bungsu keluarga Cendana ini dikenal sangat rendah hati dan lebih memilih bekerja di balik layar, jauh dari hiruk pikuk politik.
Profil singkat:
Lahir 30 Januari 1964
Mengelola dan mengembangkan Taman Buah Mekarsari, salah satu kebun buah terbesar di Asia
Memiliki minat besar pada dunia pertanian, lingkungan, dan konservasi tanaman
Jarang tampil di publik dan dikenal sederhana
Mamiek dipandang sebagai sosok yang mewarisi kelembutan Bu Tien dan ketegasan Soeharto dalam bekerja untuk masyarakat.
#PutriPresidenSoeharto
#KeluargaCendana
#MbakTutut
#TitiekSoeharto
#MamiekSoeharto
#SejarahIndonesia
#FigurPerempuanIndonesia