Kisah-Kisah Lucu di Balik G30S: Ketika Komplotan Gestapu Dilumpuhkan oleh ‘Perut’ Mereka Sendiri.

Tanggal 30 September 1965 tepat 54 tahun silam sejarah Indonesia diguncang oleh meletusnya pemberontakan G30S/PKI, sebuah gerakan makar yang menelan korban jiwa, memicu ketegangan nasional, dan mengguncang stabilitas negara.
Penumpasan terhadap pemberontakan tersebut dilakukan secara masif di seluruh wilayah oleh ABRI (kini TNI).

Namun, di balik operasi bersenjata dan situasi genting tersebut, tersimpan kisah-kisah unik, lucu, dan menegangkan yang jarang diungkap publik. Kisah-kisah ini digali dari harian Kompas dan Sinar Harapan terbitan masa itu, serta pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 2017.

“Sana Makan!” – RRI Semarang Direbut Tanpa Satu Peluru Pun

Ketika RRI Semarang diduduki komplotan Gestapu dan digunakan untuk menyebarkan siaran propaganda, seorang penjaga bersenjata yang kelelahan didatangi seorang anggota ABRI.

> “Bertugas, Bung?”
“Ya.”
“Sudah makan?”
“Belum.”
“Sana makan dulu di belakang. Ajak teman-temanmu juga.”

Tanpa curiga, penjaga itu pergi bersama rekan-rekannya. Pada saat itulah pasukan ABRI langsung menyergap dan melucuti semua senjata tanpa perlawanan.
Studio RRI Semarang pun berhasil direbut kembali.
(Sinar Harapan, Minggu 17 Oktober 1965)

“Saya Haus…” – Brigjen Surjo Sumpeno Lolos dengan Sekecangkir Teh

Seorang kapten datang dan menyatakan bahwa Brigjen Surjo Sumpeno, Pangdam VII Diponegoro, sudah ditahan.

> “Baik, saya ditahan… tapi saya haus. Tolong ambilkan teh dulu.”

Sang kapten bergegas mencari teh, dan di saat itulah Surjo Sumpeno melarikan diri dan segera memimpin pasukan AMN (kini AKABRI) untuk membebaskan Yogyakarta dan Solo.
(Kompas, Selasa 12 Oktober 1965)

Knalpot Bocor yang Disangka Tembakan

Di Istana Cipanas, suasana tegang memuncak ketika terdengar letupan keras. Pasukan Cakrabirawa mengira itu tembakan dan langsung membalas serta memadamkan seluruh lampu istana.
Pasukan Angkatan Darat di luar istana juga membalas, menembak ke arah istana.

Setelah dicek, ternyata bunyi tembakan yang membuat semua panik itu hanyalah…
knalpot truk bocor yang kebetulan lewat.
(Kompas, Selasa 26 Oktober 1965)

Lupa Sandi, Jawab “Genteng”

Seorang petugas malam dihentikan oleh penjaga.

> “Batu!” teriak sang penjaga, meminta kata sandi.

Petugas itu panik, lupa kata sandi, dan menjawab nekat:

> “Genteng!

Ia langsung diamankan, karena kata sandi yang benar adalah “Gading”.
Untungnya, setelah diperiksa ia dibebaskan kembali.
(Sinar Harapan, Jumat 22 Oktober 1965)

Terlalu Bersemangat

Dalam euforia memberantas Gestapu, sebuah surat kabar memasang iklan ucapan selamat atas pengangkatan Mayjen Soeharto menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat.
Namun di iklan itu tertulis mencolok:

> “Menteri Panglima Tertinggi ABRI / Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.”

Kesalahan fatal itu membuat redaksi harus sibuk meminta maaf kepada pihak Kostrad.
(Kompas, Sabtu 1965)

Penutup

Di balik tragedi besar dan ketegangan politik yang membelah bangsa, tersimpan kisah-kisah manusiawi kadang lucu, kadang menegangkan yang memperlihatkan bahwa sejarah bukan hanya tentang perang dan senjata, tetapi juga tentang kecerdikan, keberanian, dan bahkan perut yang lapar.
Sumber : Intisari.grid id
#SejarahIndonesia
#G30SPKI
#KisahSejarah
#Tragedi1965
#IntisariHistory
#ABRIvsPKI
#CeritaDiBalikG30S

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama