Pasuruan — Ribuan warga dari 10 desa di Kecamatan Lekok dan Nguling, Kabupaten Pasuruan, menggelar Istighosah Kubro sebagai bentuk ikhtiar spiritual dan penyampaian aspirasi terkait sengketa lahan yang telah berlangsung puluhan tahun. Kegiatan tersebut digelar di Lapangan Arepas Semongkrong, Desa Pasinan, pada Jumat (19/12/2025).
Dalam istighosah tersebut, warga memanjatkan doa kepada Allah SWT sekaligus berharap agar Presiden RI Prabowo Subianto terketuk hatinya untuk mengembalikan hak atas tanah yang disengketakan antara warga dengan TNI Angkatan Laut (AL).
Istighosah dipimpin langsung oleh KH Imron, Ketua PCNU Kota Pasuruan, dan dihadiri para kepala desa terdampak serta ribuan warga dari berbagai desa. Puluhan spanduk dibentangkan di lokasi aksi, di antaranya bertuliskan “Pak Prabowo Kembalikan Tanah Rakyat” dan “Ini Tanah Milik Pribumi, Bukan Milik TNI AL”.
Dalam orasinya, Eko, mantan Kepala Desa Sumberanyar, mengkritisi dasar hukum penguasaan lahan oleh TNI AL. Ia menyebut bahwa sertifikat hak pakai yang dimiliki TNI AL patut diduga mengandung unsur maladministrasi dan perlu ditinjau ulang secara menyeluruh.
“Kami mempertanyakan dasar hukum yang digunakan. Warga sudah puluhan tahun tinggal dan hidup di sini, namun justru terpinggirkan,” ujarnya.
Warga mengaku mengalami berbagai dampak serius akibat sengketa lahan tersebut. Mulai dari kesulitan mengurus KTP dan Kartu Keluarga, hingga terhambatnya pembangunan infrastruktur desa. Bahkan, aktivitas sehari-hari warga kerap merasa dibatasi dan dikriminalisasi.
Dalam kesempatan itu, sebuah surat terbuka untuk Presiden Prabowo Subianto dibacakan oleh perwakilan warga. Surat tersebut mengungkapkan penderitaan panjang masyarakat yang hidup dalam ketidakpastian hukum.
“Administrasi kami terhambat, pembangunan dilarang, aktivitas sehari-hari dikriminalisasi. Kami hidup tidak normal selama puluhan tahun,” demikian penggalan isi surat tersebut.
KH Imron dalam penutup doa meminta Bupati Pasuruan dan Forkopimda untuk turun tangan memfasilitasi dialog terbuka antara warga dan pihak terkait. Ia juga menegaskan bahwa TNI sejatinya hadir sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
Aksi istighosah ditutup dengan isak tangis warga yang berharap keadilan segera terwujud.
“Pak Presiden, tolong kembalikan tanah kami, kembalikan hak anak cucu kami,” seru warga dengan penuh harap.
Warga berharap Presiden Prabowo Subianto dapat mengambil kebijakan diskresi yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan keadilan, demi mengakhiri konflik agraria yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut.