Pemerintah Kabupaten Pasuruan tengah menghadapi kendala dalam menjaring calon peserta didik untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Rakyat.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Pasuruan, Fathurahman di sela-sela berkunjung ke SR Terintegrasi III Kabupaten Pasuruan, Kamis (31/7/2025).

Menurutnya, kendala dalam menjaring calon peserta dari jenjang SD disebabkan oleh keberatan dari pihak orangtua calon siswa yang tidak tega anak-anaknya yang masih usia dini harus menjalani pendidikan sambil tinggal di asrama.

"Ada yang anaknya mau tapi orang tuanya yang gak tega karena alasan masih kecil dan harus tinggal di asrama," katanya.

Hanya saja, Fathurahman menegaskan meski menghadapi kendala tersebut, namun proses pencarian siswa masih terus dilakukan dengan melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di 24 kecamatan. Utamanya menyasar keluarga miskin dan rentan miskin berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Para pendamping PKH terus menyisir turun langsung ke lapangan, kita lakukan pendekatan sekaligus home visit untuk meyakinkan bahwa program SR ini betul-betul membantu masyarakat kurang mampu agar putra-putrinya mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas," tegasnya. 

Sementara itu, saat ditanya berapa jumlah calon siswa SR pada jenjang SD yang sudah mendaftar, Fathur menjawab ada 27 anak. Jumlah tersebut masih kurang 23 anak untuk melengkapi 2 rombongan belajar (rombel).

Harapannya, 50 anak calon SR jenjang SD yang menjadi kuoat dapat terisi, sehingga 15 agustus mendatang, kegiatan belajar mengajar alias KBM SR Kabupaten Pasuruan, bisa dimulai. 

"Sampai tahap 1C ini, sudah ada 27 anak, kurang 23 anak lagi. Kita berharap terisi penuh sampai tanggal 15 agustus, karena proses KBM nya langsung dimulai di tanggal itu.(Slh)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama